KOMPAS.TV - Peta kawasan rawan bencana dapat dijadikan referensi untuk publik guna menghindar dari bencana yang akan datang.
Litbang Kompas Slamet JP mengatakan bahwa ada sekitar 127 gunung berapi di Indonesia yang sudah disiapkan peta rawan bencananya.
"Peta rawan bencana ini tentunya berdasarkan hasil riset bertahun-tahun, sejarah letusan, tipikal letusan kemudian arah letusan dan sebagainya sudah dipetakan oleh PVMBG." Ujar Litbang Kompas, Slamet JP.
Slamet juga menambahkan informasi seperti ini harus disebar kepada publik guna mengantisipasi bencana yang akan datang.
Peta kawasan rawan bencana ini harus dioptimalkan demi menghindari kejadian bencana, seperti gunung meletus.
Baca Juga Potensi Erupsi Susulan Gunung Semeru Masih Ada, Warga Diimbau Tidak Panik di https://www.kompas.tv/article/238955/potensi-erupsi-susulan-gunung-semeru-masih-ada-warga-diimbau-tidak-panik
Erupsi Gunung Semeru terjadi pada hari Sabtu, 4 Desember 2021. Petugas Pos Pantau Semeru mengingatkan kepada warga untuk tidak panik.
Sebelumnya, berdasarkan data yang disebut oleh Ketua Pos Pantau Gunung Semeru, Liswanto, ada kemungkinan terjadinya erupsi susulan Gunung Semeru.
"Saya kira berdasarkan data, jadi ini kita pantau terus, potensinya masih ada." Ujar Ketua Pos Pantau Gunung Semeru, Liswanto.
Liswanto menambahkan dan mengimbau warga untuk terus meningkatkan kewaspadaan yang tinggi, jika ada kejadian sewaktu-waktu.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/238970/antisipasi-bencana-alam-ini-manfaat-peta-kawasan-rawan-bencana