LUMAJANG, KOMPAS.TV - Di penanganan pasca bencana guguran lava, dan awan panas Gunung Semeru, Kepolisian Republik Indonesia, menurunkan sejumlah tim untuk membantu pencarian korban, Polda Jatim juga juga menurunkan alat berat, untuk proses pembersihan pasir dan lumpur.
Baca Juga Kondisi Jenazah Korban Semeru Sulit Dikenali, Proses Identifikasi Jenazah Berjalan Lamban di https://www.kompas.tv/article/240196/kondisi-jenazah-korban-semeru-sulit-dikenali-proses-identifikasi-jenazah-berjalan-lamban
Dalam wawancara lewat sambungan telepon, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, menyebut Polri terutama fokus dalam identifikasi korban.
Proses identifikasi jenazah korban bencana Gunung Semeru di Lumajang, hari ini kembali dilanjutkan oleh DVI Polda Jawa Timur.
Sejauh ini, baru 17 dari 40 korban meninggal, yang sudah teridentifikasi.
Polisi meminta warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya aktif melapor, ke posko ante dan post mortem, atau via hotline, guna mempercepat proses identifikasi.
Baca Juga Kesaksian Sukarelawan Selamat dari Guguran Lava Semeru, Nurbuat: Datangnya Cepat Sekali! di https://www.kompas.tv/article/239966/kesaksian-sukarelawan-selamat-dari-guguran-lava-semeru-nurbuat-datangnya-cepat-sekali
Hingga Kamis (09/12) pagi, jumlah korban meninggal akibat guguran awan panas Semeru, sebanyak 40 orang.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/240216/polri-kerahkan-tim-untuk-fokus-pada-pencarian-dan-identifikasi-korban-bencana-semeru