LUMAJANG, KOMPAS.TV - Warga terdampak bencana Gunung Semeru mulai mengeluhkan soal beberapa hal di wilayah pengungsian.
Ya, enam hari berada di pengungsian, warga korban bencana awan panas dan guguran lava Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur, menyampaikan bahwa mereka kesulitan dalam mengakses air bersih untuk kebutuhan mandi.
Sebagian warga memanfaatkan kamar mandi milik sekolah, sementara yang lainnya memilih menumpang di rumah warga lain.
Salah satu tempat pengungsian korban Semeru berada di SD Supit Urang Empat, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo.
Baca Juga Gunung Semeru Masih Aktif! Posko Pemantauan Lihat Ada Kubangan Lava dan Guguran Awan Panas Baru di https://www.kompas.tv/article/240345/gunung-semeru-masih-aktif-posko-pemantauan-lihat-ada-kubangan-lava-dan-guguran-awan-panas-baru
Selain air bersih, warga juga mengeluhkan kondisi pengungsian yang sesak saat malam hari.
Meski demikian, warga tidak punya pilihan, karena rumah yang mereka miliki sudah tidak bisa dihuni.
Warga di pengungsian mengharapkan kejelasan tempat relokasi, karena warga menyatakan, mereka tidak berani lagi kembali ke kediaman mereka masing-masing.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/240355/6-hari-sejak-bencana-gunung-semeru-warga-terdampak-keluhkan-soal-air-bersih-padatnya-pengungsian