LUMAJANG, KOMPAS.TV - Trauma, dan tak ingin kembali ke rumah.
Itulah yang dirasakan sebagian besar warga korban guguran awan panas Gunung Semeru.
Mayoritas warga, tak keberatan jika harus direlokasi ke tempat lain yang lebih aman, tetapi mereka berharap bisa tetap hidup berdampingan dengan tetangga sebelumnya.
Menurut Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sejumlah zona aman telah dipetakan sebagai tempat relokasi korban Semeru, termasuk 6 hektar lahan perkebunan, milik perum perhutani. wilayah yang diproyeksi menjadi hunian tetap warga, juga tak begitu jauh dari tempat tinggal sebelumnya, yang kini telah tertutup abu Semeru.
Baca Juga Perhutani Setuju Korban Direlokasi Tanpa Kompensasi, Ini Kata Wakil Bupati Lumajang di https://www.kompas.tv/article/240710/perhutani-setuju-korban-direlokasi-tanpa-kompensasi-ini-kata-wakil-bupati-lumajang
Perum Perhutani, juga telah menyetujui lahannya dijadikan tempat relokasi warga korban Semeru.
Meski sudah dipetakan, proses relokasi warga ke hunian tetap, masih harus menunggu hasil kajian survei lapangan, dan ketersediaan fasilitas kebutuhan hidup, seperti jaringan listrik, dan air.
Pemerintah Kabupaten Lumajang, terus berkomunikasi dengan warga, dan berkoordinasi dengan Badan Geologi, dan Perum Perhutani, untuk menentukan opsi relokasi terbaik bagi warga terdampak Bencana Semeru.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/240860/trauma-kembali-ke-rumah-warga-korban-semeru-menanti-kepastian-relokasi-tempat-tinggal