JAKARTA, KOMPAS.TV - Pascatemuan kasus Covid-19 varian Omicron di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, pemerintah memutuskan mengunci total area.
Seluruh tower wisma atlet ditutup total selama tujuh hari ke depan.
Penguncian total dilakukan di seluruh menara (tower) Wisma Atlet, selama tujuh hari ke depan.
Petugas juga telah melakukan sterilisasi wilayah sejak tadi malam.
Situasi di RSDC Wisma Atlet tentu saja kini berbeda dengan biasanya.
Koordinator RSDC Wisma Atlet, Mayjen Budiman menyatakan, kini lokasi terlihat sepi karena semua tenaga kesehatan dan staf tidak diperkenankan untuk mengelilingi area.
Baca Juga Anak Takut Suntik Vaksin Covid-19, Dihibur Badut dan Ditenangkan Orangtua di https://www.kompas.tv/article/242976/anak-takut-suntik-vaksin-covid-19-dihibur-badut-dan-ditenangkan-orangtua
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengumumkan temuan kasus Covid-19 varian Omicron setelah melakukan tes WGS atau whole genome sequencing kepada petugas kebersihan di RSDC Wisma Atlet.
Pemerintah meminta masyarakat tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan melalui penerapan protokol kesehatan (prokes).
Lantas, lockdown tapi masih bisa menerima pasien, bagaimana mekanismenya?
Dengan lockdown ini, bagaimana proses karantina pekerja migran dari luar negeri?
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/242982/17-desember-2021-bagaimana-kabar-wisma-atlet-kemayoran-yang-sudah-dinyatakan-lockdown