JAKARTA, KOMPAS.TV Beredar video viral yang direkam oleh penumpang yang baru tiba dari luar negeri di terminal 3 bandara internasional Soekarno Hatta.
para penumpang yang tiba dari luar negeri itu tertahan berjam-jam untuk menunggu transportasi yang akan mengantar mereka karantina.
Dansatgas Covid 19 Bandara Soetta Agus Listiyono membenarkan kejadian viral yang terjadi pada Sabtu (18/12/2021) dini hari.
Baca Juga Polda Metro: Kasus Pungli Rachel Vennya Sudah Ditangani, Berkas Pemeriksaan Telah Masuk ke Kejaksaan di https://www.kompas.tv/article/242489/polda-metro-kasus-pungli-rachel-vennya-sudah-ditangani-berkas-pemeriksaan-telah-masuk-ke-kejaksaan
Penumpukan terjadi lantaran RSD Covid Wisma Atlet masih lockdown karena ditemukan pasien terpapar virus Covid varian Omicron.
Ada sekitar 800 WNI tersebut dialihkan ke tempat karantina di Nagrak, Pademangan, dan Pasar Rumput.
"Pertama wisma atlet atau Pademangan itu lockdown karena ada yang terpapar Omicron dan karena 10 hari yang ada ini menyebabkan sirkulasi keluar masuknya yang ada di sana agak lambat agak tersendat hal itu maka antisipasinya membuka wisma-wisma yang sudah dipersiapkan insya Allah ke depannya lancar karena sudah diproyeksikan banyak wisma yang akan dibuka untuk mengantisipasi kedatangan dan semakin hari semakin banyak,"ucap Agus Listiyono.
Baca Juga Waspada Penyebaran Covid-19 Varian Omicron, Pangdam Jaya Akan Menambah Lokasi Karantina! di https://www.kompas.tv/article/243365/waspada-penyebaran-covid-19-varian-omicron-pangdam-jaya-akan-menambah-lokasi-karantina
Meski begitu Agus Listiyono menegaskan sebenarnya yang bisa dikarantina di RSD Wisma Atlet atau karantina gratis yang disediakan pemerintah dalam 3 kategori ASN, PMI, pelajar.
"Saran untuk bagi wisatawan atau yang tidak kriteria 3 itu tolong seyogyanya di hotel karena bisa berwisata kenapa harus menggunakan fasilitas yang tidak haknya dan gratis di situ terima kasih."tegas Agus
Video Editor: Vila
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/243589/kronologi-viral-antrean-wni-di-bandara-soekarno-hatta-kata-dansatgas-covid-bandara