LAMPUNG, KOMPAS.TV - Inilah keseruan aktivitas dari penyandang tuna grahita, atau disabilitas intelektual saat memainkan cetik, yang merupakan alat musik tradisional khas Lampung.

Mereka tergabung dalam Komunitas Potads atau Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome, yang setiap sekali dalam sepekan selalu berkumpul dan memberi latihan bermain musik cetik dikawasan Gedung Kesenian Lampung.

Latihan bermain musik cetik khas Lampung ini dilakukan sebagai upaya setiap orang tua melatih kepercayaan diri, kemandirian, hingga, keseimbangan otak dari anak dengan down syndrome.

Debora, salah satu orang tua anak dengan down syndrome yang juga sebagai pengurus Komunitas POTADS mengatakan, selain belajar alat musik, latihan lain juga diberikan seperti berenang, olah raga dan menari.

Bahkan tidak jarang, sejumlah anak dengan down syndrome ini juga kerap tampil pada beberapa acara kesenian.

Down syndrome sendiri, ialah suatu kelainan kromosom genetik 21 yang menyebabkan keterlambatan perkembangan dan intelektual pada individu.

Dengan dibentuknya Komunitas POTADS ini juga sebagai wadah bagi setiap orang tua untuk saling berbagi pengalaman dalam merawat anak penyandang tuna grahita atau Down Syndrome.


Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/244304/melatih-percaya-diri-anak-anak-down-syndrome-diajak-berlatih-alat-musik-tradisional-cetik