GIANYAR, KOMPAS.TV - Setiap tahunnya, pantai - pantai di Bali dipenuhi dengan sampah kayu tidak sepenuhnya buruk di mata I Wayan Subur Yasa. Pria asal Banjar Peninjoan, Desa Batuan, Sukawati, Gianyar, Bali ini memanfaatkan limbah sampah kayu kiriman dari tengah laut menjadi dekorasi bangunan.
Berawal dari kepedulian terhadap lingkungan terutama kebersihan pantai yang setiap tahunnya dicemari sampah kiriman dari tengah laut membuat ide kreatif pria asal Gianyar ini muncul untuk memanfaatkan sampah kayu untuk dijadikan barang yang bernilai tinggi.
Setiap pagi, I Wayan Subur Yasa bersama beberapa pekerjanya datang ke pantai untuk mengumpulkan sampah kayu setelah terkumpul dipinggir pantai kayu kayu tersebut diangkut menggunakan mobil untuk dibawa pulang.
Setibanya dari pantai, kayu dibersihkan dengan air agar pasir yang melekat pada kayu bersih. Selanjutnya sampah kayu, ranting pohon dijemur beberapa hari sebelum dipasang untuk dijadikan dekorasi bangunan.
Baca Juga Unik! Lukisan Natal dari Limbah Serbuk Kayu di https://www.kompas.tv/article/243775/unik-lukisan-natal-dari-limbah-serbuk-kayu
Kayu dari pantai ini dipercaya memiliki daya tahan yang cukup kuat dibandingkan kayu biasa dikarenakan sampah kayu tersebut telah berendam lama ditengah laut sebelum ombak membawanya ketepi pantai. I Wayan Subur dan beberapa orang karyawannya mencari sampah kayu hingga ke berberapa wilayah pantai yang berada di Bali seperti pesisir pantai Gianyar, Klungkung, dan Tabanan.
Dengan memanfaatkan sampah kayu laut yang dijadikan dekorasi atau kerajinan yang memiliki nilai seni, I Wayan Subur Yasa merasa senang bisa membersihkan pantai dari sampah-sampah kiriman yang sayangnya dari tengah laut tersebut. Ia berharap kebersihan sepanjang pantai yang ada di Bali ini tetap bisa terjaga dan masyarakat yang datang kepantai merasa nyaman karena tidak ada lagi sampah yang menumpuk dan busuk di pantai.
Video Editor: Laurensius Krisna Galih
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/244907/i-wayan-subur-yasa-ubah-sampah-kayu-jadi-karya-bernilai-seni