KOMPAS.TV - Membahas mengenai Sleep Apnea bersama Dokter Praktisi kesehatan tidur, Andreas Prasadja.
Sleep apnea itu fenomena henti napas saat tidur, sayangnya di Indonesia sleep apnea ini masih diabaikan karena gejalanya sangat umum.
Gejalanya antara lain, mendengkur dan hypersomnia.
Hypersomnia adalah kantuk berlebihan di siang hari.
Di indonesia, saat orang mendengkur itu dianggap hal yang biasa.
Penyebab sleep apnea bisa berbeda-beda, tergantung jenis sleep apnea.
Baca Juga Pengalaman Kak Seto Sebagai Salah Satu Penderita Gangguan Prostat, Simak Selengkapnya | AYO SEHAT di https://www.kompas.tv/article/246496/pengalaman-kak-seto-sebagai-salah-satu-penderita-gangguan-prostat-simak-selengkapnya-ayo-sehat
Obstructive sleep apnea atau sleep apnea obstruktif, bisa disebabkan otot di bagian belakang tenggorokan rileks. Ketika otot rileks, saluran napas bisa menyempit dan menutup jalan napas, sehingga sulit mendapatkan udara dan kekurangan pasokan oksigen dalam darah.
Saat kekurangan oksigen, otak akan mengirimkan sinyal ke tubuh untuk segara bangun dan membuka kembali jalan napas yang tertutup. Saat terbangun, penderita sleep apnea akan tersedak, kaget, atau mendengus.
Pola ini bisa berulang setiap 5-30 kali setiap jam sepanjang malam saat tidur.
Sedangkan untuk apnea tidur sentral, kondisi ini bisa terjadi karena masalah otak yang gagal mengirimkan sinyal ke otot pernapasan.
Dampaknya, seseorang jadi kehilangan refleks bernapas selama beberapa saat.
Sleep apnea sentral juga bisa membuat penderitanya terbangun, dalam kondisi sesak napas dan susah tidur kembali.
Baca Juga Berikut Gangguan Prostat yang Dapat Muncul dan Harus Dihindari | AYO SEHAT di https://www.kompas.tv/article/246314/berikut-gangguan-prostat-yang-dapat-muncul-dan-harus-dihindari-ayo-sehat
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/247853/kurangnya-perhatian-masyarakat-indonesia-akan-gangguan-tidur-sleep-apnea-ayo-sehat