KOMPAS.TV - Polres Lumajang, Jawa Timur menyatakan sudah mengetahui identitas pelaku penendangan dan pembuangan sesajen di Lumajang, Jawa Timur.
Video penendangan itu viral di media sosial, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus video viral penendangan dan pembuangan sesajen.
Polisi telah menerjunakan tim intel dan satresrim untuk mencari pria dalam video. Polisi mengaku sudah ada titik terang terkait keberadaan pria itu.
Baca Juga Putri Gus Dur Soal Tendang Sajen: Janganlah Kebencianmu kepada Satu Kaum Mendorongmu Tak Adil di https://www.kompas.tv/article/250226/putri-gus-dur-soal-tendang-sajen-janganlah-kebencianmu-kepada-satu-kaum-mendorongmu-tak-adil
KSI pria yang diduga merupakan warga nusa tenggara barat ini viral karena saat menendang dan membuang sesajen di Kawasan Semeru tepatnya di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur.
Aksinya yang dianggap sebagai perbuatan intoleran ini pun berbuntut panjang.
Gerakan pemuda Ansor Kabupaten Lumajang, Jawa Timur melaporkan pria dalam video yang viral itu karena dinilai telah mencederai kekompakan dan kebersamaan warga Lumajang.
Sesajen yang dibuang oleh pria ini dinilai oleh GP Ansor sebagai tradisi lokal yang ada sejak nenek moyang. GP Ansor Lumajang meminta polisi menangkap pelakunya dan diproses hukum.
Menanggapi aksi intoleran menendang sesajen di kawasan Semeru, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta agar siapapun tidak menciderai adat masyarakat lokal.
Sementara itu, Bupati Lumajang memastikan pria yang menendang dan mebuang sesajen di lereng Gunung Semeru ini bukanlah orang Lumajang yang tidak mungkin melakukan perbuatan yang menodai sikap saling menghormati antar agama.
Aksi intoleran di Semeru disesalkan Ketua MUI bidang dakwah Cholil Nafis. Menurutnya, menyampaikan dakwah tidak dengan cara menistakan dan menyakiti orang yang diajak.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/250310/polisi-sudah-kantongi-identitas-pelaku-penendangan-sesajen-di-lereng-gunung-semeru