KUDUS, KOMPAS.TV - Lonjakan pasien demam berdarah (DBD) di Rumah Sakit Umum Aisyiyah Kabupaten Kudus mencapai 90 persen. Bahkan, pihak rumah sakit terpaksa menggunakan bangsal khusus dewasa agar pasien anak tetap bisa dirawat.
Dari data pihak RSU Aisyiyah, memasuki pertengahan bulan Januari jumlah pasien demam berdarah tercatat ada 45 pasien. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan bulan Januari tahun lalu yang hanya 32 pasien. Sedangkan di bulan Desember tahun 2021, ada 145 kasus dan 110 kasus yang didominasi oleh pasien anak-anak.
Pihak rumah sakit menambahkan untuk tren kenaikan kasus demam berdarah di Kabupaten Kudus tahun ini mengalami kenaikan yang sangat drastis. Hal tersebut berkaca dari data tahun kemarin dengan periode yang sama, rata-rata alami kenaikan hingga 90 persen lebih.
"Kalau di periode yang sama, Januari itu ada. Setengah bulan saja sudah hampir menyamai kasus Januari 2021. Hampir 80 persen itu anak-anak. Sempat mengalami kendala ruangan. Karena kasus anak-anak sangat tinggi, akhirnya bagian yang dewasa kita pergunakan untuk anak-anak," ujar Tony Hartanto, Kepala Ruang RSU Aisyiyah.
Menurut Nadia Septiana Putri orangtua pasien, anaknya dirawat di rumah sakit sejak hari Minggu kemarin, karena sempat mengalami panas dan trombosit turun. Bahkan tetangga yang juga teman bermain putrinya juga dirawat di rumah sakit dengan gejala yang sama.
"Sejak hari Minggu kemarin masuk RSU Aisyiyah. Kebetulan ada tetangga sekaligus teman bermain dan teman sekolah anak saya, itu kena juga. Iya di lingkungan sekitar lagi banyak kasus DBD, kampung sebelah ada yang kena, dua orang juga," kata Nadia.
Masyarakat diimbau untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk guna mencegah penyebaran DBD.
#dbd #rsuaisyiyah #kudus
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/253023/pasien-demam-berdarah-di-kudus-melonjak-drastis