PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Bertempat di Jalan Hiri gang tiga nomor 6, disinilah generasi kedua pembuat barongsai di Kota Semarang menggarap pesanan barongsai dan liong atau naga untuk perayaan tahun baru Imlek.
Setidaknya ada 5 sampai 8 pegawai, yang bekerja mulai dari membuat kerangka hingga menjadi satu kerajinan utuh. Para pegawai ini, sudah ikut dari awal generasi ayahnya, Sutekno yang sudah memulai menjadi pengrajin barongsai dari tahun 1984. Semenjak ayahnya meninggal, anaknya yang bernama Huang Wie Hong, meneruskan kerajinan pembuatan barongsai dan liong bersama dengan istrinya, Ella.
Bahan dasar pembuatan kerajinan barongsai dan liong adalah rotan, bambu dan kawat, yang kemudian di jalin dan bentuk sedemikian rupa hingga menjadi kerangka kepala, lalu dilapisi dengan kertas Hvs dan kain kassa. Kemudian bagian kepala barongsai digambar hingga menyerupai macan, untuk liong maka akan di gambar menyerupai naga.
Untuk pembuatan liong sendiri, nantinya kain panjang yang sudah digambar cat sablon, akan dijahit melingkar, kemudian diisi dengan ring fiber, untuk membuat dimensi seperti ular naga.
Tahun 2020-2021 lalu, sempat mengalami penurunan omset hingga 70%. Pada tahun 2022 ini ada peningkatan pesanan di awal bulan Januari sudah ada 8 pesanan barongsai dan 4 pesanan liong, dengan kenaikan sejumlah 60%.
Untuk ukurannya sendiri, panjang badan barongsai yang dibuat adalah 2,5 meter, sedangkankan liong 20 meter. Dengan kisaran harga barongsai dari 5 juta sampai 8 juta. Sedangkan liong dari 7 sampai 10 juta.
Lama pembuatan barongsai 7-10 hari, kalau untuk liong lebih lama yakni 10-14 hari. Biasanya pesanan akan banyak ketika mendekati tahun baru Imlek dan Cap Go Meh.
Pemesanan sendiri selain dari dalam Kota Semarang juga keluar Kota Semarang. Seperti Solo, Jogja, Sukabumi, Malang, hingga keluar pulau seperti Medan dan Makassar.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/253304/jelang-imlek-pesanan-barongsai-meningkat-hingga-60-persen