SURABAYA, KOMPAS.TV - Dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Surabaya, mengembangkan alat deteksi dini Covid-19 melalui alat perekam suara batuk.
Alat ini diklaim dapat menganalisis berbagai macam jenis batuk termasuk Covid-19 dalam waktu cepat dan tingkat akurasi 90 persen.
Benda ini bukan alat perekam suara biasa; namanya Elbicare Cough Analyzer, alat pemeriksa bunyi batuk yang diklaim mampu mendeteksi penderita Covid-19 sejak dini.
Cara kerja alat yang dikembangkan Dosen Teknik Fisika ITS, Dhany Arifianto, bersama dua orang mahasiswanya ini cukup sederhana.
Alat akan merekam suara batuk, kemudian dikirim melalui sambungan nirkabel ke aplikasi yang telah dirancang khusus. Selanjutnya, aplikasi akan mengolah dan memetakan jenis batuk berdasarkan ciri-cirinya lewat suara.
Hanya dalam dua menit, alat ini bisa mendeteksi suara batuk dan mengolah hasilnya untuk dikirimkan pada tenaga kesehatan (nakes) dengan tingkat akurasi mencapai 93 persen.
Untuk memaksimalkan hasil pemetaan, Tim Riset ITS juga bekerja sama dengan Dokter Paru RSUD Dokter Sutomo Surabaya.
Alat pemeriksa bunyi batuk ini masih terus dikembangkan Tim Riset ITS Surabaya. Rencananya, akhir tahun 2022 dapat masuk uji layak edar dan ditargetkan siap digunakan secara luas di tahun 2023 mendatang.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/254395/uhuk-hanya-dengan-dengar-suara-batuk-alat-perekam-ini-bisa-deteksi-dini-covid-19