PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Sebagian pedagang di Pasar Tradisional Podosugih Kota Pekalongan, masih menjual dengan harga diatas harga eceran tertinggi (HET) alias lebih dari Rp 14.000. Para pedagang masih menjual dengan harga Rp 18.000 hingga Rp 20.000 untuk minyak stok lama.
Sedangkan minyak dengan stok baru dijual dengan harga Rp 15.000. Pedagang beralasan mereka mendapatkan minyak tersebut dari distributor seharga Rp 14.000 per liter. Sehingga mereka terpaksa menjual minyak goreng dengan harga Rp 15.000 per liter dan mendapatkan untung Rp 1.000.
Saat ini baru satu merk minyak goreng yang dijual dengan harga baru sekitar Rp 15.000 per liter. Itu pun tiap toko hanya diberi jatah dua karton atau 24 liter.
"Barang ada yang subsidi ada yang tidak subsidi. Kalo yang sudah subsidi Rp 14.000, cuma kalo dari supplier harga segitu juga. Ya susah kalo jual harus sama Rp 14.000, mungkin ya Rp 14.500 atau Rp 15.000. Barang yang subsidi jumlahnya terbatas, cuma dua karton," ujar Arif Hidayat, pedagang.
Para pedagang berharap distributor minyak goreng merk lain bisa menjual dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah, agar para pembeli tidak merasa keberatan saat membeli minyak goreng di pasar tradisional.
#minyakgoreng #pekalongan #pasartradisional
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/258221/harga-minyak-goreng-di-pekalongan-masih-mahal