KOMPASTV - Sebuah unggahan video yang memprotes kejadian saat membeli token listrik pln di mana jumlah rupiah yang dibeli tidak sama dengan yang didapat, ramai di jagat media sosial.
Pada unggahan tertulis narasi isi token 50 ribu yang masuk cuma 3 ribu 600. Pihak pln tolong diperhatikan. Setelah mengecek pemberitaan tersebut, video yang diunggah dengan narasi penjelasan mengenai pengisian token listrik tersebut adalah keliru, atau pemahaman yang salah.
Executve presiden komunikasi korporat dan csr pln agung murdifi menjelaskan, membeli token listrik tidak sama dengan membeli pulsa untuk telepon seluler. Angka yang terdapat di meterah besarannya bukan rupiah, melainkan kilowat hour atau kwh, sehingga pembelian token oleh pelanggan akan dikonversikan ke dalam kwh, sesuai tarif tenaga listrik yang berlaku.
Dalam pembelian token listrik, selain ada biaya listrik, juga terdapat biaya lain yaitu pajak penerangan jalan atau P-PJ yang besarnya bervariasi dan diatur oleh masing-masing pemerintah daerah setempat, yaitu 3 hingga 10 persen. Ada juga biaya lain, yaitu biaya meterai 10 ribu jika transaksi lebih dari 5 juta rupiah, serta adanya administrasi bank.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/263451/hoaks-perbandingan-jumlah-isi-token-listrik-pln-news-or-hoax