MALANG, KOMPAS.TV - Memiliki keterbatasan fisik bukan menjadi halangan bagi penyandang disabilitas untuk mencari keberkahan di bulan ramadan. Seperti warga tunanetra di Kota Malang, yang tetap semangat dalam belajar membaca dan menulis Al Quran Braille.
Tiga orang penyandang disabilitas yakni Dwi Andika, Aris Darmawan dan Rudi, nampak serius mendengarkan arahan dari pendamping mereka,di unit pelaksana teknis rehabilitasi sosial bina netra, RSBN Kota Malang.di RSBN ini warga tuna netra tidak hanya diberi ketrampilan,seperti memijat. Namun mereka juga diajari membaca huruf braille,termasuk membaca Al Quran, yang didesain khusus bagi penyandang tunanetra.
Tidak hanya belajar membaca, mereka juga belajar bagaimana menulis huruf Arab Braille. Kegiatan ini rutin dilakukan selama bulan puasa ramadan,di masjid yang berada di komplek RSBN. Yani Suswantoro, pendamping sekaligus pengajar menuturkan,mengajar menulis dan mengaji pada tunanetra memang membutuhkan kesabaran, kepekaan indera peraba dari masing masing individu, namun dengan terus menerus dilatih, indera peraba tersebut akan terbiasa dan menjadi lebih peka.
Untuk metode pembelajaran menulis Al Quran, juga hampir sama dengan pembelajaran Iqro. Hanya saja sistem tersebut disesuaikan dengan warga tunanetra.
Dwi andika,salah satu penyandang tuna netra mengaku, baru belajar membaca dan menulis sejak desember lalu. Dimulai dari huruf dasar. Andika mengatakan, jika sudah memiliki kemampuan dasar membaca braille, akan terbantu, saat belajar menulis.
Meski sulit, semangat andika dan teman temannya dalam belajar membaca dan menulis Al Quran braille,di tengah keterbatasan penglihatan, layak diapresiasi.hal tersebut juga sebagai pengingat bahwa keterbatasan bukan halangan, dalam belajar dan beribadah.
#beritamalang
#braille
#alquran
#tunanetra
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/281761/penyandang-tuna-netra-belajar-menulis-al-qur-an-braille