JAKARTA, KOMPAS.TV - Banyak kritikan datang saat DPR mengganti gorden rumah dinas.

Beberapa hal disorot, mulai dari pemilihan pemenang tender gorden hingga anggaran yang dinilai besar.

Lebih lengkap terkait hal ini kita bahas bersama Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti; dan Anggota Badan Anggaran DPR, Andreas Hugo Pareira tersambung melalui sambungan telpon.

Ya, perusahaan pemenang tender pengadaan gorden rumah dinas DPR menjadi sorotan.

Tender dimenangi peserta lelang yang menawarkan harga tertinggi, yakni senilai Rp 43,5 miliar.

Lelang dimenangi PT Bertiga Mitra Solusi yang beralamat di Tangerang, Banten.

Dalam pantauan Kompas TV, kantor perusahaan ini terdiri dari empat lantai.

Belum ada aktivitas di kantor ini karena masih dalam suasana libur Lebaran dan sebagian karyawan melakukan pekerjaan dari rumah (WFH).

Sejak tahun 2019 Kantor PT Bertiga Mitra Solusi beralamat di kawasan Tangerang; sebelumnya perusahaan ini menetap di kawasan Jakarta Pusat.

Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman menyebut anggaran pembelian gorden DPR tidak wajar.

Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) menilai ditentukannya tender rencana penggantian gorden rumah dinas DPR patut dipertanyakan.

Karena pemenang tender menawarkan harga tertinggi dari semua yang mengajukan, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR akan memanggil Sekjen DPR terkait polemik tender pengadaan gorden rumah dinas anggota DPR.

Pemanggilan ini direncanakan akan dilakukan usai masa reses anggota dewan berakhir.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/287113/direktur-eksekutif-lingkar-madani-ray-rangkuti-pertanyakan-mekanisme-pengadaan-gorden-dpr