JAKARTA, KOMPAS.TV - Para Petani Sawit berunjuk rasa menuntut pemerintah mencabut larangan ekspor minyak kelapa sawit dan minyak goreng.

Para petani mengaku dirugikan dengan larangan ekspor karena harga tandan buah segar kelapa sawit menjadi anjlok.

Lebih dari seratus petani kelapa sawit dari berbagai daerah berunjuk rasa di depan Kantor Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian dan depan Patung Kuda Monas Jakarta.

Demonstran menuntut pemerintah mencabut larangan ekspor minyak goreng dan "Crude Palm Oil" atau CPO atau minyak sawit.

Larangan ekspor "CPO" membuat harga tandan buah segar kelapa sawit anjok hingga 70 persen karena kehilangan pembeli.

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kerugian para petani sawit bisa mencapai Rp 11,7 triliun.

Perwakilan demonstran akhirnya ditemui oleh pihak Kemenko Perekonomian.

Kantor Staf Presiden juga membawa 10 orang perwakilan petani sawit menuju istana untuk menyampaikan tuntutannya.

Larangan ekspor CPO dan produk turunannya mulai diberlakukan pada 28 April 2022.

Targetnya agar minyak goreng curah di pasar tradisional bisa menyentuh harga Rp14.000 per liter atau Rp 15.500 per kg.

Namun, data dari pusat informasi harga pangan strategis nasional mencatat minyak goreng curah secara nasional masih dijual Rp 19.100 per kg hingga pekan ke tiga bulan Mei.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/289821/harga-kelapa-sawit-anjlok-petani-gelar-demo-tuntut-larangan-ekspor-dicabut