LUMAJANG, KOMPAS.TV - Sapi seberat 1 ton di Lumajang Jawa Timur mati akibat terinfeksi penyakit mulut dan kuku. Pemilik sapi mengaku rugi puluhan juta rupiah, karena sapi itu akan dijual saat Idul Adha mendatang.
Sapi jenis limosin milik Mulyadi, warga Desa Nguter, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, mati akibat terserang virus PMK. Warga bergotong royong untuk mengubur sapi tersebut agar tidak menularkan virus ke hewan ternak lainnya.
Baca Juga Penjualan Sapi di Pasar Hewan Menurun Drastis Akibat Wabah PMK di https://www.kompas.tv/article/289872/penjualan-sapi-di-pasar-hewan-menurun-drastis-akibat-wabah-pmk
Warga sempat kesulitan mengubur sapi, karena ukuran sapi cukup besar sehingga warga kesulitan menggotong sapi keluar kandang. Sebelumnya, sapi itu mengalami gejala penyakit PMK selama sepekan, yakni kaki pincang, mulut berbusa dan tidak mau makan.
Berbagai upaya telah dilakukan agar sapi sembuh, namun tak membuahkan hasil. Padahal sapi limosin dengan berat 1 ton lebih itu akan dijual pada hari raya Idul Adha nanti.
Hingga 23 Mei 2022, jumlah sapi mati akibat wabah itu mencapai 17 ekor. Sedangkan jumlah sapi yang terpapar PMK hampir mencapai seribu ekor.
#SapiLimosin #HewanTernak #PenyakitMulutKuku
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/292418/akan-dijual-saat-idul-adha-sapi-seberat-1-ton-malah-mati-terinfeksi-pmk