KOMPAS.TV - Sejak hilang Kamis (26/5) lalu, tim SAR Swiss terus mencari Putra pertama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Sungai Aare, Bern, Swiss.
Salah satunya, dengan menggunakan pesawat tanpa awak atau drone.
Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad memastikan, pencarian Emmeril Khan Mumtadz jadi prioritas tim SAR dengan berbagai metode.
Salah satunya, dengan drone yang terbang rendah menyusuri aliran sungai dan sebelumnya drone pendeteksi suhu tubuh.
KBRI mengungkap, suhu air di Sungai Aare yang mencapai 16 derajat celsius dan kondisi keruh jadi sejumlah kendala pencarian.
Di linimasa Twitter, beredar poster orang hilang untuk mencari Eril, yang ditujukan utamanya untuk warga di Swiss.
Poster yang ditulis berbahasa Swiss itu berisi identitas, berupa foto, nama lengkap, tinggi badan, dan nomor kontak yang dapat dihubungi jika melihat Eril.
Aare, merupakan sungai terpanjang di Swiss, mencapai 288 kilometer yang membelah kota Bern, serta mengalir sepenuhnya di Swiss.
Dengan pemandangan yang mengesankan, UNESCO menyebut, berenang di sungai ini masuk tradisi dan bagian Warisan Budaya Tak Benda di Swiss.
Namun, hanya perenang berpengalaman yang direkomendasikan untuk berenang di Sungai Aare karena arus deras dan dingin.
Dengan temperatur terendah biasanya sepanjang Februari, kurang lebih 5,35 derajat celsius, dan tertinggi pada Agustus 2018 lalu di sekitar 23,5 derajat celsius.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/293438/tersebar-di-twitter-poster-pencarian-emmeril-khan-mumtadz-dibuat-dalam-bahasa-swiss