DENPASAR, KOMPAS TV - Jika biasanya limbah organik rumah tangga terbuang sia-sia, namun tidak ditangan komunitas pecinta lingkungan ini. Limbah organik rumah tangga seperti buah, sayuran, bahkan bunga, dapat mereka olah menjadi cairan ecoenzym. Cairan eco- enzyme adalah cairan hasil dari fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula merah atau gula tebu, atau menggunakan molase.
Caranya, limbah organik segar ini dicuci bersih dan dipotong. Kemudian diletakkan dalam wadah dengan perbandingan 3 : 1: 10. Dimana 3 bagian sampah organik, 1 bagian gula atau molase, dan 10 bagian air bersih, atau dapat menggunakan air pembuangan ac. Semua bahan tersebut ditutup rapat selama 3 bulan. Pada masa inkubasi, terkadang dapat mengeluarkan jamur berwarna putih, namun tidak akan mempengaruhi hasil panen ecoenzym. Pemanenan dapat dilakukan setelah 3 bulan dengan dilakukan penyaringan, dan kemudian disimpan dalam botol tertutup.
Cairan ecoenzyme ini juga dapat difermentasikan kembali untuk manfaat yang lebih maksimal disebut F2 Ecoenzyme. Ecoenzym ini juga memiliki produk turunan seperti dibuat untuk sabun cuci, sabun mandi, dan juga untuk krim wajah.
Cairan ecoenzyme ini memiliki sejuta manfaat, diantaranya untuk membersihkan kerak, mencuci piring, mengepel lantai, sebagai cairan detox, disinfektan alami pembunuh kuman, mengobati luka, juga sebagai pupuk alami. Dimana setiap fungsi memiliki takaran berbeda pada setiap penggunannya yang dapat dicampur dengan air bersih. Diharapkan, dengan pengolahan limbah organik menjadi ecoenzym, dapat membantu menjaga kelangsungan serta kelestarian lingkungan.
#ecoenzyme #ecoenzymebali #organik
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/294995/limbah-organik-menjadi-ecoenzym-kaya-manfaat