KOMPAS.TV - Kian meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku membuat seorang dokter hewan di Lumajang, Jawa Timur melakukan sistem antar jemput guna membantu warga atau peternak.
Bahkan sejak subuh, peternak sudah mengantre untuk menjemput sang dokter di rumahnya.
Deretan nama ini bukanlah urutan nama pasien, melainkan nama peternak yang membutuhkan penanganan dokter hewan terkait wabah penyakit mulut dan kuku.
Baca Juga Kasus PMK Naik, Penutupan Pasar Hewan di Lumajang Diperpanjang di https://www.kompas.tv/article/297997/kasus-pmk-naik-penutupan-pasar-hewan-di-lumajang-diperpanjang
Pemandangan seperti ini ada di depan rumah dokter hewan Muhammad Syamsuddin.
Lokasinya di Perumahan Kunir Asri, Desa Kunir Kidul, Lumajang, Jawa Timur.
Papan antrean sengaja dipasang sang dokter agar para peternak dapat menulis sendiri. Bahkan nomor antrean mencapai lebih dari 40.
Menurut peternak, mereka rela antre berjam-jam lantaran menemui jalan buntu untuk menangani penyakit yang dialami sapi mereka.
Usai menyiapkan obat-obatan, dokter hewan Syamsuddin langsung tancap gas bersama peternak yang sudah lama menunggunya.
Sebelum menyuntik sapi, setibanya di lokasi sang dokter harus memastikan kandang ternak bersih, tidak basah, dan ventilasinya bagus.
Sebab menurutnya tiga hal ini adalah kunci penting dalam penanganan wabah.
Dokter hewan Syamsuddin mengaku sudah satu bulan terakhir menerima antrean peternak di rumahnya.
Namun karena usianya yang sudah menua dan mudah Lelah pensiunan petugas kesehatan hewan di Dinas Pertanian Lumajang tersebut meminta dirinya diantar jemput peternak.
Pelayanan pun ia batasi hanya sampai petang atau magrib saja, tetapi jika ada sapi yang kondisinya kritis ia bersedia tetap melakukan pelayanan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/298266/wabah-pmk-kian-meluas-dokter-hewan-di-lumajang-buka-sistem-antar-jemput