JAKARTA, KOMPAS.TV - Kualitas udara di Jakarta jadi yang terburuk di dunia, berdasarkan data AQI (Air Quality Index), sikap pemerintah terhadap masalah ini mendapat kritik aktivis lingkungan.

Indeks kualitas udara Jakarta pekan lalu, berada di angka 183 US AQI atau jadi yang terburuk di dunia.

Kondisi ini berbahaya, terutama bagi orang yang sensitif terhadap gangguan pernapasan.

Kondisi udara yang buruk juga terlihat secara kasat mata; gedung-gedung pencakar langit terlihat seakan tertutup kabut.

Menurut BMKG, polusi di ibu kota disebabkan beberapa hal, yaitu kendaraan bermotor, residensial, dan industri.

Jakarta berada di peringkat ketiga kota paling terpolusi di dunia setelah Riyadh di Arab Saudi dan Kuwait City.

Aktivis Greenpeace Indonesia menilai, belum ada sikap serius dari pemerintah untuk menangani buruknya kualitas udara; padahal, data yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta telah menunjukkan udara Jakarta tidak sehat.

Sementara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengakui, kualitas udara jakarta memang buruk.

Namun perhitungan tiap lembaga bisa jadi berbeda dan perlu dilihat kapan waktu perhitungan.

Faktor penyebab apa saja yang memengaruhi kualitas udara saat itulah yang harus diperbaiki.

Pemerintah juga tidak tinggal diam; sejumlah aturan dibuat, untuk menertibkan emisi gas buang.

Masalah udara, menjadi problema yang seakan tak kunjung usai.

Naiknya volume kendaraan, peningkatan aktivitas industri, apapun penyebabnya; sudah seharusnya pemerintah lebih serius dalam menangani masalah ini.

Pemprov DKI pun terus menggalakkan penggunaan transportasi umum.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/300941/air-quality-index-tunjukkan-jakarta-punya-kualitas-udara-yang-terburuk-di-dunia-apa-penyebabnya