KOMPAS.TV-Suporter sepak bola di tanah air dikenal begitu fanatik terhadap tim kesayangannya. Tidak jarang, terjadi kegaduhan antar pendukung tim atau pihak penyelenggara, hingga bisa berakhir menimbulkan korban
Kejadian meninggalnya dua suporter Persib Bandung, akibat berdesak-desakan adalah salah satu contoh pembelajaran dari betapa antusias dan fanatiknya para penggemar sepak bola di Indonesia
Lantas mengapa suporter sepak bola cenderung sangat fanatik?
Menurut sosiolog, pengamat sekaligus fans sepakbola nasional, Mohammad Ghofur S.Sos, M.Sc mengatakan suporter cenderung memiliki tindakan komunal yang tidak terkontrol, dibanding mereka sebagai individu
Fanatisme suporter, bisa terjadi karena faktor kedaerahan, klub yang didukung, atau bisa juga preferensi kenyamanan individu untuk bergabung dalam sel-kultur tertentu, seperti gaya ultras atau gaya hooligan
Faktanya tak hanya di Indonesia, menurut penelitian Martha Newsom, antropolog dari Universitas Oxford, fanatisme supporter sepak bola terjadi di seluruh dunia.
Mereka rela melakukan perjalanan jauh untuk pertandingan tandang, menginvestasikan waktu dan uang sebagai bentuk kesetiaan.
Fanatisme ini semakin kuat ditambah dengan kondisi pandemi yang membuat suporter tidak bisa menyaksikan tim kesayangan di stadion.
Menurut Geoff Pearson, dosen senior di Universitas Manchester, ada pelepasan energi yang terpendam saat suporter akhirnya bisa menonton pertandingan di stadion.
Kerusuhan biasanya terjadi karena ada pemicu, seperti gesekan dengan suporter lain atau ketidaksiapan panitia pelaksana.
Level fanatisme suporter sepak bola yang besar ini, seharusnya sudah disadari oleh banyak pihak yang terlibat.
Kecermatan dan antisipasi ini sangat penting dilakukan, baik dari sisi infrastruktur maupun sistem pengamanan dan mekanisme keluar masuk kelompok suporter ke stadion yang lebih baik.
Editor Video & Grafis: Dimas WPS
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/300888/mengapa-suporter-sepak-bola-bisa-sangat-fanatik