Surabaya, KompasTV Jawa Timur - Menjelang Hari Raya Idul Adha, penjualan hewan kurban masih sepi. Para pedagang hewan mengaku tahun ini penjualan menurun hingga 50 persen akibat PMK.

Akibat merebaknya penyakit mulut dan kuku, para pedagang hewan tidak berani menjual hewan kurban dengan jumlah yang banyak seperti beberapa tahun sebelumnya.

Salah seorang pedagang sapi di Kawasan Semolowaru, Sokip misalnya. Jika tahun lalu, ia menjual lebih dari 100 ekor sapi. Namun, tahun ini, berkurang menjadi 100 ekor sapi. Dampaknya, omzet yang ia dapatkan menurun hingga 50 persen.

Kondisi yang sama juga dirasakan oleh salah seorang pedagang kambing di Kawasan Ngaglik. Jumlah kambing yang ia jual menurun pada tahun ini. Beberapa tahun sebelumnya, ia selalu menjual hingga 50 ekor kambing. Namun tahun ini, akibat PMK, ia menjual sebanyak 45 ekor kambing. Ia memprediksi penjualan akan ramai 5 hari hingga 1 hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Meskipun penyakit mulut dan kuku masih merebak hingga saat ini. Hal tersebut ternyata tidak mempengaruhi harga jual sapi dan kambing. Sapi dijual dengan harga berkisar 15 juta hingga 60 juta rupiah per ekor. Sementara kambing dijual berkisar 2,5 juta hingga 5 juta rupiah per ekor.



#sapi #kurban #iduladha #pmk #wabah #penyakit #surabaya #jawatimur

Media Sosial Kompas Tv Jawa Timur :

Facebook : https://www.facebook.com/kompastvjawatimur

Instagram : https://www.instagram.com/kompastvjatim

Twitter : https://twitter.com/kompastvjatim

Tiktok : https://www.tiktok.com/@kompastvjatim

Artikel ini bisa dilihat di : https://jatim.kompas.tv/article/305951/jelang-idul-adha-penjualan-hewan-kurban-di-surabaya-sepi-pembeli-dampak-pmk