KOMPAS.TV - Jelang Idul Adha tahun ini penularan penyakit mulut dan kuku atau PMK diwaspadai penjual dan pembeli hewan kurban. Penjualan hewan kurban pun sangat terpengaruh akibat merebaknya penyakit ini.
Penularan penyakit mulut dan kuku atau pmk di Kabupaten Blora, Jawa Tengah masih terus meluas. Bahkan menjelang Idul Adha penambahan kasus baru terus terjadi.
Baca Juga Cegah PMK, Ratusan Ekor Sapi Divaksin di https://www.kompas.tv/article/305848/cegah-pmk-ratusan-ekor-sapi-divaksin
Data Dinas Pangan Peternakan, Perikanan, dan Pertanian DP4 Kabupaten Blora menunjukkan dalam sehari terjadi penambahan hampir seratus kasus baru.
Sampai saat ini total kasus pmk di kabupaten blora mencapai 2321 ekor sapi, sebanyak 37 di antaranya dilaporkan mati.
Kasus ini diprediksi akan terus bertambah seiring dengan belum meratanya capaian vaksinasi.
Menjelang Idul Adha sosialisasi aturan pembelian dan penyembelihan hewan kurban di tengah wabah PMK masih sangat minim.
Warga Sumenep, Jawa Timur yang telah membeli hewan kurban belum tahu cara memperoleh surat keterangan sehat dan lokasi penyembelihan hewan kurban yang disiapkan khusus di masing-masing kecamatan.
Pembeli hewan kurban mengaku tidak mengetahui bahwa aturan membeli hewan kurban harus mendapat surat keterangan sehat.
Warga juga tak tahu satgas pmk menyiapkan rumah potong hewan secara gratis guna mencengah penyebaran PMK.
Di Surabaya, Jawa Timur penjualan hewan kurban terpantau sepi.
Para pedagang hewan mengaku tahun ini penjualan menurun hingga 50 persen akibat PMK.
Mereka juga tidak berani menjual hewan kurban dengan jumlah yang banyak seperti beberapa tahun sebelumnya.
Mereka berharap penjualan akan ramai mulai hari ini hingga sehari sebelum Idul Adha.
Beruntung, harga jual hewan kurban tak turun akibat pmk dan masih stabil seperti tahun sebelumnya.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/305998/akibat-wabah-pmk-penjualan-hewan-kurban-ikut-terdampak