SOLO, KOMPAS.TV - Sekolah Dasar (SD) Negeri Sriwedari Nomor 197 Solo, Jawa Tengah, pada tahun ini hanya mendapatkan satu orang siswa dalam penerimaan peserta didik baru atau PPDB tahun 2022. Ini artinya, kelas satu pada tahun ajaran ini hanya akan diisi dua orang. Satu orang lainnya adalah siswa yang tinggal kelas sebelumnya.
Kondisi sekolah pun memprihatinkan, dengan bangunan tua yang belum tersentuh renovasi. Pihak sekolah mengatakan, kondisi lingkungan memang kurang mendukung. Wilayah ini mayoritas berisi hotel, restoran, seperti layaknya kawasan niaga. Sementara itu, permukiman penduduk bisa dibilang jarang.
"Karena di sini lingkungannya, lingkungan perhotelan, kantor, lapangan serta toko-toko. Jadi untuk berkembang itu sangat susah, apalagi dengan sistem zonasi. Kalo yang pinggir-pinggir kota itu kan dekat kampung, jadi banyak anak-anak," ujar : Bambang Suryo Riyadi, Kepala SDN Sriwedari No 197 Solo.
Dinas pendidikan sudah mempertimbangkan untuk melakukan regrouping dengan sekolah lain. Sistem zonasi sebenarnya mendekatkan sekolah ke peserta didik yang rumahnya satu lingkungan. Tapi memandang lingkungan di sekitar SD Negeri Sriwedari Nomor 197, regrouping menjadi salah satu solusi.
"Karena ini kan zonasi, zonasi intinya mendekatkan sekolah dengan masyarakat. Kalo memang di sekitar itu tidak banyak masyarakat di lingkungan SD itu perlu kita regrouping, maka nanti akan kita segera regrouping," kata Tarno, Kabid SD Disdik Kota Solo.
Berdasarkan laporan, setidaknya ada lebih dari 20 sekolah dasar negeri yang kekurangan murid pada PPDB tahun ini. Beragam faktor mulai dari kondisi lingkungan hingga menjamurnya sekolah swasta favorit, menjadi sebab kekurangan murid ini terjadi. Ini menjadi bahan evaluasi dinas pendidikan, terkait zonasi dan regrouping.
#solo #ppdb #sdnsriwedari
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/306277/jauh-dari-permukiman-sd-negeri-sriwedari-nomor-197-solo-baru-dapat-1-siswa