KOMPASTV - Beberapa waktu lalu TNI Angkatan Laut menangkap enam orang yang diduga intelijen asing di wilayah Sebatik Utara, kabupaten Nunukan, diketahui mereka memfoto secara sembunyi-sembunyi aset militer di wilayah tersebut.
Setelah penangkapan tersebut beredar video dengan narasi bahwa Presiden Joko Widodo memerintahkan untuk menembak di tempat dua orang yang diduga intelijen Malaysia tersebut.
Dalam narasi video tersebut juga tidak ditemukan bahwa Jokowi memerintahkan untuk menembak 2 orang asal Malaysia. sampai saat ini belum ada perintah atau pernyataan dari Jokowi untuk melakukan penembakan.
Beberapa klip dalam video tidak berkaitan dengan penangkapan TNI AL terhadap 6 orang yang diduga intelijen asing di Sebatik Utara. setelah ditelusuri klip video tersebut identik dengan video Kompas TV tahun 2021 lalu. video tersebut tidak terkait dengan penampakan enam orang yang diduga intelijen.
Pada video Kompas TV, Jokowi memerintahkan panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB, perintah tersebut disampaikan setelah tewasnya Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha yang merupakan kepala BIN daerah Papua.
Ia tewas setelah terlibat kontak tembak dengan KKB di kampung Dambet, Distrik Beoga kabupaten Puncak 25 April 2021 lalu. Jadi, narasi yang menyatakan presiden Jokowi memerintahkan TNI dan POLRI untuk menembak di tempat enam orang yang diduga intelijen asing di Nunukan adalah tidak benar atau hoaks.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/314860/hoax-presiden-joko-widodo-perintahkan-tembak-di-tempat-news-or-hoax