KOMPAS.TV - 30 hari sejak kematian ajudannya istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi untuk pertama kalinya muncul di hadapan publik.
Namun, setelah penampilan perdana malam itu Putri seolah kembali membisu.
Padahal, ia telah mengajukan permohonan perlindungan kepada lembaga perlindungan saksi dan korban.
Baca Juga Ungkap Pembunuhan Brigadir Yoshua, Timsus Polri Geledah Tiga Rumah Irjen Ferdy Sambo di https://www.kompas.tv/article/317771/ungkap-pembunuhan-brigadir-yoshua-timsus-polri-geledah-tiga-rumah-irjen-ferdy-sambo
Sesuai permintaan kuasa hukumnya LPSK sudah datang ke kediaman Putri untuk menggali cerita. Tapi respons Putri membuat LPSK bertanya-tanya, apakah ia benar-benar butuh pendampingan?
Senin pekan depan, rapat pimpinan LPSK akan memutuskan status perlindungan terhadap Putri Candrawathi.
Yang jelas, istri Irjen Ferdy Sambo membutuhkan bantuan psikiater.
Selain LPSK pihak yang juga berupaya menggali kesaksian dari Putri Candrawathi adalah Komnas HAM. Namun hingga 12 Agustus belum juga ada titik terang kapan Putri bisa bercerita.
Poin pelecehan seksual dalam skenario rekayasa yang disusun Irjen Ferdy Sambo, kini menuai banyak keraguan.
Putri Candrawathi pun menjadi saksi kunci yang bisa membuka motif pembunuhan terhadap sang ajudan di rumah dinas suaminya.
Polisi telah menetapkan 4 tersangka pembunuhan Brigadir Yoshua, meski motif pembunuhan Brigadir Yoshua yang sebenarnya kemungkinan hanya bisa terbuka di dalam ruang sidang.
Dari enam orang yang berada di dalam rumah, hanya Putri yang hingga kini masih berstatus saksi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/318253/putri-candrawathi-jadi-saksi-kunci-motif-pembunuhan-brigadir-yoshua