PAREPARE, KOMPAS.TV - Personel Polsek Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, menggagalkan penimbunan 3 ton solar bersubsidi.
Selain menangkap dua pelaku, polisi juga menyita barang bukti truk dan ratusan jeriken yang digunakan pelaku untuk menimbun solar subsidi.
Akibat perbuatannya, pelaku diancam penjara 6 tahun.
Sementara Bakamla menggagalkan penyelundupan 90 ton BBM di Perairan Sekuang Batam.
Kapal tanker yang ditangkap berbendera Equator Guinea.
Baca Juga Demi Solar, Sopir Truk di Bengkulu Rela Menginap 3 Hari di SPBU di https://www.kompas.tv/article/322959/demi-solar-sopir-truk-di-bengkulu-rela-menginap-3-hari-di-spbu
Dalam penangkapan ini, Bakamla menemukan 90 ton bahan bakar minyak jenis high speed diesel yang diangkut secara ilegal.
Hasil pemeriksaan awal kapal tanker MT Blue Star 08 telah melanggar tindak pidana minyak dan gas.
Sementara di Bengkulu, antrean panjang truk masih terjadi di sejumlah SPBU.
Sopir truk harus antre hingga 3 hari hanya untuk mendapatkan solar.
Beberapa SPBU sudah tidak melayani penjualan solar karena kelangkaan.
Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi berembus kencang di pekan ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani bahkan memberi sinyal, ketersediaan BBM subsidi di Indonesia akan habis di bulan Oktober.
Saat ini, sudah dihabiskan lebih dari Rp500 triliun untuk subsidi dan kompensasi BBM.
Pemerintah berencana mengalihkan sebagian dana subsidi BBM untuk bantuan langsung masyarakat.
Pengamat energi Mamit Setiawan, mendukung upaya pemerintah mengalihkan sebagian dana subsidi BBM menjadi bantuan langsung bagi masyarakat agar tepat sasaran.
Masyarakat mampu juga diharapkan ikut kontribusi dengan beralih menggunakan BBM non subsidi.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI meminta pemerintah mengubah formula penerimaan subsidi bahan bakar minyak, jika ingin menaikkan harga BBM.
YLKI mengingatkan, bantuan harus tepat sasaran.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/322964/penimbunan-solar-bersubsidi-antrean-truk-di-spbu-hingga-rencana-kenaikan-harga-bbm