BANDA ACEH, KOMPAS.TV - Supir angkutan umum antar kota merupakan satu diantara banyak pekerjaan yang mengalami dampak akibat kenaikan harga BBM. Untuk diketahui jumlah angkot atau akrab dikenal dengan mobil Labi-Labi di kota Banda Aceh dan Aceh Besar sudah sangat sedikit. Pasalnya karena tidak banyak lagi penumpang yang menggunakan jasa mereka, apalagi dengan adanya kenaikan harga BBM membuat kondisi mereka semakin terpuruk.
Baca Juga Demo BBM Mahasiswa Duduki Gedung DPR di https://www.kompas.tv/article/326258/demo-bbm-mahasiswa-duduki-gedung-dpr
Salah satu supir angkot, Saiful mengaku sudah mengemudi mobil labi-labi ini sejak 15 tahun lalu. Dirinya hanya bisa pasrah dan terpaksa menaikkan tarif angkutan sebesar 20 ribu rupiah yang sebelumnya hanya berkisar di angka 15 ribu rupiah untuk satu penumpang yang akan menuju Seulimum Aceh Besar.
Menurutnya sebelum adanya kenaikan BBM jumlah penumpang labi-labi memang sepi, apalagi tarif angkutan dinaikkan. Namun dirinya memang hanya mengandalkan pekerjaan ini untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Supir angkot yang sering mangkal di terminal Keudah Banda Aceh ini berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk memberikan subsidi khusus bagi mereka.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/326624/tarif-angkutan-umum-antar-kota-naik-penumpang-pun-sepi