POLEWALI MANDAR, KOMPAS.TV - Seorang nenek berumur 92 tahun di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, bertahun tahun hidup sebatangkara di kolong rumahnya yang nyaris ambruk.
Siti Afazah, tinggal di bawah kolong rumah lantaran kondisi bangunan rumahnya yang telah lapuk dan nyaris ambruk.
Hanya dengan mengenakan dua buah sarung sebagai pengganti pakaian, nenek Siti dengan haru berkali kali mengucapkan terima kasih kepada sejumlah pihak yang telah memberikan bantuan terhadap dirinya.
Setiap harinya nenek Siti tidur dengan kasur yang telah usang, diatas anyaman bambu dengan kain yang terpasang disekeliling tempat tinggalnya sebagai penutup dari panas dan hujan.
Baca Juga Tim Labfor Analisis Penyebab Kebakaran Lahan di Ruas Tol di https://www.kompas.tv/article/329913/tim-labfor-analisis-penyebab-kebakaran-lahan-di-ruas-tol
Selama ini nenek Siti yang sudah puluhan tahun tinggal sebatang kara di kolong rumah hanya bisa pasrah dan mengandalkan belas kasih dari tetangga sekitar.
Sang suami telah meninggal dunia beberapa tahun lalu, sementara ketiga anak nenek Siti merantau bekerja di luar daerah.
Sejumlah upaya pendaftaran penerima bansos untuk nenek Siti juga sudah dilakukan tetangganya, namun hingga kini nenek Siti belum juga mendapatkan bantuan langsung tunai dan kompensasi BBM.
Nenek Siti Afazah, seorang lansia yang hidup sebatang kara kini hanya berharap bisa terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemerintah setempat untuk sekadar menyambung hidupnya.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/329923/kisah-pilu-nenek-siti-tinggal-sebatangkara-di-kolong-rumahnya-yang-nyaris-ambruk