KOMPAS.TV - Di tengah ancaman krisis ekonomi global, Indonesia masih bisa bernapas lega. Selain pertumbuhan ekonomi di kuartal tiga yang beri sinyal positif, kebijakan pemerintah untuk menambah nilai jual sejumlah komoditas juga jadi senjata perbaikan ekonomi pasca pandemi.
Presiden Joko Widodo hadir bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara tahunan UOB Indonesia di ballroom Hotel Kempinski, Jakarta Pusat.
Jadi pembuka, Presiden Joko Widodo sampaikan potensi pertumbuhan ekonomi di kuartal tiga.
Menurut Jokowi adanya upaya menambah nilai tambah nikel bisa bantu pertumbuhan ekonomi dalam negeri hingga 6 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani juga sampaikan pembatasan yang dilakukan pemerintah selama masa pandemi memberikan sinyal positif. Meski presiden minta APBN digunakan dengan bijaksana, Sri Mulyani klaim APBN masih aman.
Bukan hanya stimulus dari pemerintah, perbaikan kondisi ekonomi dalam negeri juga bisa didorong dengan mulai membangun kerja sama dengan negara negara lain.
UOB Indonesia mengambil peran, sesuai dengan tema yang diangkat Emerging Stronger in Unity and Sustainably, UOB berharap bisa jadi katalis untuk perantara kerjasama.
Kebijakan dan anggaran yang diramu pemerintah diharapkan bisa membuat ekonomi yang bekelanjutan di Indonesia.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/333498/prediksi-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-di-kuartal-ketiga-beri-sinyal-positif