KOMPAS.TV - Paus Fransiskus mengucapkan duka atas tragedi yang terjadi di Malang, Indonesia.
Pada kesempatan ini, Paus Fransiskus mengucapkan duka atas jatuhnya korban pada tragedi yang terjadi di Indonesia.
Selain mendoakan para korban yang meninggal dunia, Paus Fransiskus juga mendoakan keluarga yang ditinggalkan agar mendapat penghiburan.
Sebelumnya di Indonesia, kemarin malam (2/10), aparat menembakkan gas air mata ke kerumunan suporter ketika situasi sudah tidak kondusif.
Diduga akibat inilah banyak suporter tewas karena sesak napas.
Pakar kesehatan menilai, penggunaan gas air mata saat kerusuhan penonton di Stadion Kanjuruhan Malang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Terlebih kandungan dalam gas tersebut langsung dirasakan oleh manusia, terutama pada mata dan pernapasan.
Penembakan gas air mata oleh polisi saat ricuh penonton usai pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC melawan Persebaya, ternyata berbahaya bagi kesehatan; terlebih situasi dalam stadion yang penuh sesak.
Pakar Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dede Nasrullah, menjelaskan gas air mata memiliki kandungan yang berbahaya, terutama bagi mata, pernapasan, serta kulit bila terkena langsung.
Senyawa Chloroacetophenone dan Chlorobenzylide Nemalononitrile mengakibatkan perih di mata dan sesak napas.
Selain iritasi pada mata dan pernapasan, juga bisa mengakibatkan kulit terasa gatal.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menyatakan segera memberlakukan sanksi kepada Arema FC; yakni larangan bermain di kandang selama satu musim.
Disampaikan usai Rakor di Pendopo Kanjuruhan, Ketua Umum PSSI memastikan pihaknya juga akan mengerahkan tim investigasi untuk panitia pelaksanaan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/334498/paus-fransiskus-turut-ucapkan-dukacita-atas-tragedi-sepak-bola-indonesia-di-kanjuruhan