LAMPUNG, KOMPAS.TV Masa aksi yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) kembali menggeruduk kantor DPRD Provinsi Lampung, Senin (03/10/22).
Dalam unjuk rasanya masa aksi membawa sejumlah tuntutan, diantaranya masih seputar penolakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sudah diresmikan pemerintah pada awal September lalu.
Selain itu masa aksi meminta pemerinta untuk Menstabilkan Harga Bahan Kebutuhan Pokok serta menjamin ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi di Provinsi Lampung.
Selaku kordinator aksi M Amin Fauzi mempertyanyaan tindak lanjut anggota DPRD Provinsi Lampung dalam menerima aspirasi yang telah disampaikan mahasiswa.
"selama IMM hadir di lampung sebagai bukti mitra, kami ingin betul betul transparansi apa yang sudah diperjuangkan DPRD selama ini"ujarnya.
Menyikapi aspirasi yang disampaikan mahasiwa, Ketua II DPRD Provinsi Lampung, Ririn Kuswantari menyebut sudah menerima delapan aspirasi dari mahasiswa dan buruh terkait Penolakan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ia menyebut sudah menindak lanjutinya ke pemerintah pusat.
"Kami sudah tindak lanjuti ke DPR Ri, ke Presiden Jokowidodo melalui Kementerian Sekertariat Negara (Mensesneg) dan Kemenkumham"ujar ririn.
Ririn juga menambahkan ditengah kenaikan harga BBM Pemerintah Provimsi Lampung dan DPRD telah mengambil langkah kebijakan di Apbd Perubahan dengan menganggarkan senilan Rp.10,3 Miliar yang akan disalurkan dalam bentuk bantuan kepada masyarakat terdampak kenaikan harga bbm.
#demotolakhargabbm #bbmnaik #imm
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/334684/mahasiswa-kembali-demo-tolak-kenaikan-harga-bbm