JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia akhirnya bisa bernapas lega pasca tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang menelan ratusan korban jiwa.
Jumat (07/10) kemarin, Presiden Joko Widodo memastikan, federasi sepak bola internasional, FIFA, tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia.
Berdasarkan surat dari FIFA, pemerintah bersama FIFA dan Konfederasi Sepak Bola Asia, AFC, akan bekerja sama untuk membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia.
Keputusan FIFA tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia merupakan buah manis dari pembicaraan Jokowi dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, pada 3 Oktober lalu melalui telepon.
Dalam pembicaraan itu, Jokowi menyinggung soal Piala Dunia U-20 tahun 2023, yang menurut rencana akan digelar di Indonesia, pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.
Tak hanya lewat telepon, Presiden Jokowi juga menitipkan surat kepada presiden FIFA melalui Menteri BUMN, Erick Thohir.
Pertemuan Menteri BUMN, Erick Thohir, dengan presiden FIFA, terjadi di Qatar.
Sebelumnya, Polri telah menetapkan enam tersangka dalam tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga Kelpin Ternyata Diperiksa Tanpa Surat Panggilan Terkait Kanjuruhan, LPSK Dampingi Ambil HP di https://www.kompas.tv/article/336138/kelpin-ternyata-diperiksa-tanpa-surat-panggilan-terkait-kanjuruhan-lpsk-dampingi-ambil-hp
Saat ini, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta, TGIPF, terus mengusut Tragedi Kanjuruhan, dengan menyebar tim ke sejumlah lokasi, mulai dari Malang, Surabaya, Jakarta, hingga ke sejumlah lembaga untuk mencari fakta.
Menko Polhukam Mahfud MD sebagai ketua TGIPF menyatakan, Presiden Jokowi meminta investigasi menyeluruh atas tragedi Kanjuruhan, termasuk mendalami peristiwa penembakan gas air mata.
Tragedi Kanjuruhan harus diusut tuntas, dan diketahui akar permasalahannya.
Tragedi ini seharusnya menjadi momentum untuk membenahi industri sepak bola di tanah air, demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/336165/pemerintah-fifa-dan-afc-akan-bentuk-tim-transformasi-sepak-bola-indonesia-pasca-tragedi-kanjuruhan