JAKARTA, KOMPAS TV - Salah satu saksi tragedi halloween Itaewon mengisahkan bagimana kronologi peristiwa yang menewaskan 153 orang tersebut.
Ken Fellas, salah satu orang yang berada di lokasi menyebut jelang tragedi, orang-orang berdesakan di sebuah gang sempit dan tak bisa kembali.
Tak ada yang bisa dilakukan kecuali terbawa arus, musik yang sangat kencang membuat orang-orang di sana tak tahu apa yang terjadi.
Baca Juga Buntut Tragedi di Itaewon, Pemerintah Korsel Tetapkan Hari Berkabung Nasional Hingga 5 November di https://www.kompas.tv/article/343205/buntut-tragedi-di-itaewon-pemerintah-korsel-tetapkan-hari-berkabung-nasional-hingga-5-november
"Kemudian ketika kita baru saja mulai bergerak maju, tidak ad cara untuk kembali. Banyak orang di belakang," ucap Ken pada AP.
"Kami melihat ada kerumunan di sana. Kami tak bisa mendengar apapun karena musiknya amat kencang. Sekarang, saya pikir itu adalah salah satu hal yang membuat ini begitu rumit," lanjutnya.
Kejadian bermula ketika ada seseorang yang mendengar teriakan di balik musik yang kencang.
Namun sejumlah orang masih mengira itu sebuah lelucon.
"Musiknya terlalu keras, tapi kami mendengar seseorang berteriak. Kemudian seseorang berkata ada orang yang sekarat di sana. Kami pikir itu lelucon," kisah Ken.
"Kami tidak bisa mundur, musiknya sangat keras. Kami tidak tahu apa yang terjadi" lanjutnya.
Baca Juga Momen Mencekam Evakuasi, Korban Jiwa Tragedi Halloween Itaewon Bertambah Jadi 151 di https://www.kompas.tv/article/343055/momen-mencekam-evakuasi-korban-jiwa-tragedi-halloween-itaewon-bertambah-jadi-151
Ia menyaksikan sejumlah orang masih larut berpesta, meski situasi darurat mulai berlangsung.
"Orang-orang masih berpesta, dengan keadaan darurat yang terjadi di depan kami," ujarnya.
Itulah kesaksian kronologi tragedi halloween Itaewon yang hingga kini mencatatkan korban hingga 153 jiwa.
Video Editor: Lisa Nurjannah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/343237/kesaksian-tragedi-halloween-itaewon-musik-kencang-terjebak-orang-orang-tetap-berpesta