MALANG, KOMPAS.TV - Otopsi dua korban Tragedi Kanjuruhan, dilakukan Sabtu (5/11) pagi, di TPU Desa Sukolilo, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Polisi meminta perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, melaksanakan otopsi.
Sebanyak 250 personel gabungan, dikerahkan untuk menjaga proses otopsi.
Garis polisi, juga dibentangkan di depan tenda tempat pelaksanaan otopsi.
Otopsi dilakukan pada dua jenazah korban Tragedi Kanjuruhan, yakni Natasya dan Nayla.
Baca Juga Otopsi Korban Tragedi Kanjuruhan, Ahli Forensik UB: Terlalu Lama Bisa Pengaruhi Hasil di https://www.kompas.tv/article/345111/otopsi-korban-tragedi-kanjuruhan-ahli-forensik-ub-terlalu-lama-bisa-pengaruhi-hasil
Otopsi dipimpin oleh Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia, PDFI Jatim, Nabil Bahasuan di dalam area steril di TPU Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.
Sementara itu, ayah dari dua korban Tragedi Kanjuruhan yang hari ini diotopsi sempat histeris dan pingsan, saat menyaksikan pihak kepolisian dan dokter forensik mulai menggali makam.
Kedua korban yang diotopsi, merupakan kakak beradik berusia 16 dan 13 tahun, yang tewas dan menjadi korban tragedi Stadion Kanjuruhan, (1/10) lalu.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/345336/proses-otopsi-korban-kanjuruhan-seorang-ayah-histeris-dan-pingsan-saat-penggalian-makam-anaknya