KOMPAS.TV - Perhelatan puncak Konfrensi Tingkat Tinggi G20 di Indonesia digelar sekitar 10 hari lagi.
Hingga pekan ini, Presiden Jokowi mengonfirmasi kehadiran 17 negara peserta G20.
Dengan adanya kepastian kehadiran dari 17 negara anggota, Indonesia patut bersyukur karena penyelenggaraan G20 ke-17 ini dilaksanakan di tengah situasi dunia yang multikrisis.
Invasi Rusia ke Ukraina hingga pandemi Covid-19 yang belum berakhir, jadi tantangan terbesar bagi Indonesia sebagai Presidensi G20 untuk menyukseskan acara tingkat tinggi ini.
Kesuksean KTT G20 di Bali nanti akan jadi pembuktian bagi Indonesia menempatkan diri dalam posisi strategis baik di kawasan juga dunia.
Baca Juga Persiapan Jelang KTT G20, 8 CCTV dan 2 Kamera Pendeteksi Wajah Dipasang di Pelabuhan Padangbai di https://www.kompas.tv/article/345542/persiapan-jelang-ktt-g20-8-cctv-dan-2-kamera-pendeteksi-wajah-dipasang-di-pelabuhan-padangbai
Tidak mudah bagi Indonesia menyelenggarakan KTT G20 di Bali di tengah situasi dunia yang tidak kondusif.
Kesepakatan dan deklarasi akan sulit dihasilkan, namun sebagai negara yang komitmen dengan sikap non blok dan bebas aktif, harus ada upaya dari Indonesia agar kesepakatan dan deklarasi yang sudah berjalan di antara anggota G20 tetap berlaku atau tidak dibatalkan.
Paling tidak hal tersebut bisa menjadi prestasi dan kehormatan bagi Indonesia sebagai Presidensi G20.
Sebagai organisasi yang mewakili 70 persen penduduk dunia serta 80 persen perdagangan dan ekonomi dunia, keberhasilan KTT g20 di Indonesia akan memberikan dampak bagi ekonomi Indonesia.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/345554/ktt-g20-ditengah-situasi-dunia-yang-multikrisis-jadi-tantangan-indonesia-untuk-sukseskan-acara-ini