JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi juga menemukan banyak bedak bayi yang baru dibeli berada di dalam rumah; padahal tidak ada usia balita yang tinggal di dalam rumah ini.
Sementara itu, polisi juga menyebut ada dugaan jika waktu kematian empat orang ini berbeda-beda, dan jasad korban di temukan di ruangan yang berbeda.
Untuk membahas kejanggalan-kejanggalan kematian sekeluarga tewas mengering di rumah, Kompas TV terhubung dengan Psikolog Forensik, Reza Indragiri.
Sekeluarga yang ditemukan tewas mengering di dalam rumah kawasan Kalideres, Jakarta Barat, sempat meminta petugas PLN memutus aliran listrik.
Ketua RT, Asiung, bilang jika petugas PLN sempat berkomunikasi dengan pemilik rumah pada 4 Oktober 2022.
Dalam percakapan terakhir pemilik rumah meminta petugas PLN memutus aliran listrik.
Pada 27 Oktober 2022 petugas PLN menghubungi pemilik rumah, namun tidak mendapat balasan.
Wali Kota Jakarta Barat mendatangi lingkungan sekitar dan rumah empat korban tewas di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.
Wali Kota mengimbau warga untuk saling berinteraksi agar timbul kepedulian antar sesama.
Ya, Wali Kota juga meminta RT dan RW untuk meningkatkan pengecekan terhadap warga yang tinggal di wilayahnya.
Polisi juga mengungkap sejumlah fakta kejanggalam kematian satu keluarga yang mengering di Kalideres, Jakarta Barat.
Kanit Reskrim Polres Jakarta Barat, Kompol Haris Kurniawan bilang ada struk belanjaan dan menu makanan yang ditemukan didalam rumah.
Padahal dari hasil autopsi, jasad korban diduga mengalami dehidrasi karena tidak ditemukan sisa cairan atau makanan dalam waktu lama.
Diduga empat orang ini tidak makan dan minum cukup lama.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/347809/soal-kasus-sekeluarga-tewas-mengering-psikolog-forensik-penyebab-kematian-mereka-tidak-sama