Mesir ribuan abad silam menjadi saksi sejarah kehidupan seorang wanita yang hatinya dipenuhi keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Saat itu tanah piramida dikuasai Firaun yang bengis. Ia memaksa seluruh rakyat Mesir menyembahnya.
Allah telah mengutus Nabi Musa untuk menyelamatkan Bani Israil dari kekejaman sang raja. Namun, Firaun teramat kejam hingga mereka yang beriman begitu takut untuk memperlihatkan keimanannya kepada Allah. Salah satu yang menyembunyikan keimanan tersebut yakni seorang wanita bernama Masyithah beserta keluarganya.
Masyithah merupakan salah satu pelayan istana Firaun. Ia bertugas sebagai tukang sisir putri Firaun. Sejak bertahun-tahun silam, keluarga Masyithah setia melayani istana. Ketika agama Ibrahim disampaikan Musa di tanah Mesir, mereka mengimaninya. Namun, tak ada yang tahu keimanan Masyithah, termasuk sang majikan.
Hingga suatu hari, tibalah saat Allah menguji keimanan Masyithah dan keluarganya. Saat itu Masyithah tengah menyisir rambut putri Firaun. Tiba-tiba sisir di tangannya jatuh dan tanpa sadar asma Allah keluar dari lisan Masyithah. “Allah!” seru Masyithah spontan.
Mendengarnya, putri Firaun sontak kaget. Ia pun segera menginterogasi Mayithah, siapakah Allah itu. Jika Allah itu Tuhan, maka berarti Masyithah siap dihukum mati karena telah menentang Firaun, ayahnya.
Masyithah tak juga menjawab pertanyaan sang putri. Keringat dingin menderas tubuhnya, ketakutan menderu hatinya.
“Siapa Allah itu? Mengapa kau tak menjawab! Apakah kau punya Tuhan selain ayahku?” seru sang putri. Masyithah terus bungkam, namun sang putri terus mendesaknya. Hingga keberanian pun datang dari diri Masyithah. Ia tahu betul, inilah saatnya keimanan hendak diuji Allah.
“Allah adalah Tuhanku, Tuhan ayahmu, dan Tuhan seluruh alam,” jawab Mayithah tegas.
__________________________________________________
Kisah Masyithah disebut dalam sebagian hadis Rasulullah tentang Isra Mi’raj yang diriwayatkan Imam Ahmad, Ibnu Hibban, dan Thabrani. Hadis tersebut datang dari Hammad bin Salamah dari Atha’ bin Saib. Dalam perjalanan Isra Mi’raj ke Masjidil al-Aqsa, Rasulullah melewati sebuah daerah yang aromanya sangat harum semerbak seperti harum kasturi.
Rasulullah pun bertanya kepada Jibril, “Wahai Jibril, aroma harum apakah ini?” Jibril pun menjawab, “Ini adalah harum Masyithah, tukang sisir putri Firaun,” Rasulullah pun kembali bertanya, “” maka Jibril pun mengabarkan kisah Masyithah kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.
#sitimasyitoh
#tukangsisirputrifiraun
#kisahfiraun