JAKARTA, KOMPAS.TV - Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Ferdy Sambo terus berupaya mematahkan kesaksian Richard Eliezer sebagai penguak fakta.

Tim Penasihat Hukum Sambo mengklaim, Eliezer tak semestinya menyandang penguak fakta atau justice collaborator.

Karena kasus ini terungkap bukan karena Eliezer, melainkan oleh Ferdy Sambo sendiri.

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, LPSK tegas membantah versi Sambo dan tetap membela posisi Richard Eliezer sebagai justice collaborator.

LPSK menyebut, upaya Sambo meyudutkan Eliezer sebagai penguak fakta hanya upaya Sambo memengaruhi sidang dan mengabaikan keterangan Eliezer.

Baca Juga Bank Serahkan Cetak Rekening Koran Almarhum Yosua ke Pihak Keluarga di https://www.kompas.tv/article/363709/bank-serahkan-cetak-rekening-koran-almarhum-yosua-ke-pihak-keluarga

LPSK bersikukuh melihat peran Eliezer sangat besar dalam membongkar semua skenario Sambo.

Sebagai terdakwa berstatus penguak fakta, Eliezer punya peran sentral di kasus pembunuhan berencana Yosua.

Mulai dari mematahkan skenario tembak-menembak di balik pembunuhan Yosua, mengungkap adanya perintah menembak Yosua di lantai tiga rumah pribadi Sambo.

Eliezer juga mengungkap Sambo yang ikut menembak Yosua setelah Yosua tersungkur dan keterlibatan Putri Candrawathi dalam skenario mengaburkan fakta pembunuhan Yosua.


Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/363710/kuasa-hukum-sambo-klaim-yang-mengungkap-fakta-bukan-eliezer-melainkan-ferdy-sambo