MALANG, KOMPAS.TV - Sebuah usaha rumahan yang dikembangkan oleh Yayasan Sadar Hati di Kota Malang, memberdayakan mantan pecandu narkoba dan mantan narapidana sebagai perajin kacamata dan jam tangan kayu.
Produk buatan mereka tidak hanya ekslusif, menarik dan fashionable, tapi juga bernilai rupiah. Kacamata dan jam tangan kayu ini berhasil menembus pasar mancanegara.
Memanfatkan bahan baku limbah kayu yang berasal dari industri furniture, perajin harus memilih dan memilah limbah terlebih dahulu sebelum diproses.
Selain manual menggunakan tangan, kayu juga dicetak sesuai bentuk kacamata dan jam, dengan menggunakan mesin laser.
Pemilik usaha, Hani Ati, mengaku ide awal saat memberi pelatihan furniture pada penghuni Lapas Lowokwaru dan mantan pecandu narkoba.
Mereka kemudian berinisiatif mengajak mereka menjalani kehidupan lebih baik, dengan mengajak mereka menjadi perajin.
"Fokus kita pertama adalah kacamata kayu, seiringnya berjalan ternyata ada permintaan jam tangan, jam meja dan sendok garpu dari bambu. Karena tujuan kita untuk membantu pemberdayaan bagi mereka yang keluar dari lapas dan lepas ketergantungan untuk pulih. Kita dampingi mereka yang masih memakai obat terlarang ataupun yang sudah berhenti" Cerita Hani.
Salah satu mantan pecandu narkoba, Mariono, mengaku dengan bekerja di sini juga mendapat keterampilan baru, karena berkegiatan positif.
"Yang membuat motivasi saya kesibukan sudah ada, tidak memikirkan hal-hal yang negatif lagi, dan saya membuat karya seni yang saya kembangkan sedikit demi sedikit sampai bisa membuat jam tangan dan kacamata" Katanya.
Kini kacamata dan jam tangan kayu ini sudah dikenal berbagai kalangan. Produk unik ini dijual mulai harga Rp 400 ribu.
#kacamatakayu #jamtangankayu
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/370421/keren-jam-tangan-dan-kacamata-kayu-ini-buatan-mantan-pecandu-narkoba