JAKARTA, KOMPAS.TV Ekonomi di tahun 2023 diprediksi masih akan banyak tantangan, tentunya strategi untuk mengelola keuangan harus diperhatikan.
Beberapa bulan terkahir dikabarkan ada guncangan ekonomi dan tahun 2023 diprediksi akan ada resesi di seluruh dunia.
Situasi ekonomi sedang mengalami tekanan, hal tersebut bisa terlihat dari beberapa indikator seperti tingkat suku bunga acuan dari BI naik yang artinya tingkat suku bunga kredit juga akan naik, sehingga hal tersebut akan berdampak ke biaya hidup sehari-hari.
Untuk kredit konsumtif sangat tidak disarankan, seperti pembelian barang dan juga untuk gaya hidup atau untuk kebutuhan sehari-hari sangat tidak direkomendasikan untuk mengambil pinjaman.
Namun untuk pengambilan utang untuk KPR atau cicilan rumah yang bersifat primer atau kebutuhan pokok tetap boleh dilaksanakan atau disarankan tetapi tetap mengacu pada rambu-rambu perencanaan keuangan.
Baca Juga Angpau Imlek Mau Buat Beli Emas? Cek Dulu Harga Emas di Antam dan Pegadaian Hari Ini di https://www.kompas.tv/article/370755/angpau-imlek-mau-buat-beli-emas-cek-dulu-harga-emas-di-antam-dan-pegadaian-hari-ini
Hal tersebut disampaikan oleh Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini Sutikno dalam program Kompas Bisnis KompasTV, Senin (23/1/2023).
Mike Rini juga mengatakan investasi merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan.
Beberapa pilihan investasi yang mengalami kenaikan atau keuntungan di tengah goncangan ekonomi dan direkomendasikan yaitu emas, reksa dana atau pasar uang, serta deposito.
Hal penting lainnya yakni mengenai dana darurat.
Selain berinvestasi, dana darurat menjadi strategi pengelolaan ekonomi di tahun 2023.
Dana darurat yang sebaiknya kita miliki yakni 3 kali sampai 12 kali pengeluaran pokok untuk berjaga-jaga jika ada hal buruk terjadi seperti PHK dan pelunasan hutang.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/370759/penting-strategi-pengelolaan-keuangan-di-2023-kredit-konsumtif-sangat-tidak-disarankan