SEMARANG, KOMPAS.TV - Miniatur Smart City atau kota cerdas buatan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Katolik Soegijapranata (Unika) Semarang, Jawa Tengah terbilang canggih. Mereka mendesain kota untuk memudahkan manusia dalam beraktivitas, seperti penerangan otomatis, dimana saat cuaca terang atau siang hari lampu secara otomatis akan mati. Begitu juga sebaliknya lampu menyala saat cuaca mulai gelap. Terdapat gedung dengan sensor jantung dalam desain ini. Jika terdeteksi jantung kurang sehat maka data orang tersebut langsung terhubung dengan rumah sakit.
Mahasiswa Unika juga menciptakan pendeteksi area parkir kota, yaitu dimana pengemudi akan mengetahui lokasi parkir, masih kosong atau sudah penuh secara otomatis.
Tak hanya itu, mereka juga membuat alat penyiram tanaman otomatis dengan deteksi kelembapan tanah sehingga masyarakat tidak perlu khawatir tanaman akan kering.
"Kota cerdas ini menggunakan sensor, salah satunya sensor cahaya, yaitu sensor yang digunakan untuk lampu jalan. Lalu ada sensor detak jantung,"ujar Christian Kurnia Wardana, mahasiswa Unika.
Andre Kurniawan, dosen pembimbing menyatakan, terdapat beberapa kelompok yang membuat beragam penemuan.
"Beberapa kelompok membuat temuan, seperti sensor parkir dan sensor cahaya,"ujar Andre Kurniawan Pamudji.
Dalam konsep kota cerdas ini, mahasiswa juga membuat portal otomatis yang bisa diterapkan di perumahan. Portal akan terbuka secara otomatis jika mendeteksi warga setempat akan masuk atau keluar perumahan.
Kampus Unika meyakinkan bahwa konsep Smart City ciptaan mahasiswa akan diterapkan di tatanan perkotaan seiring dengan kebutuhan untuk mempermudah aktivitas manusia.
#smartcity #unika #semarang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/375935/canggih-mahasiswa-di-semarang-ciptakan-miniatur-kota-cerdas