SURABAYA, KOMPAS.TV - Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya dan Kedokteran Forensik Polda Jawa Timur, bongkar makam seorang Taruna Politeknik Pelayaran Surabaya yang diduga meninggal dunia akibat penganiayaan.
Pembongkaran makam Muhammad Rio Ferdinan Anwar, Taruna semester satu Politeknik Pelayaran Surabaya dilakukan oleh pihak kepolisian, guna mencari petunjuk penyebab kematian dengan mengautopsi jenazah korban, yang diduga mengalami penganiayaan sebelum akhirnya tewas mengenaskan.
Permintaan pembongkaran makam dan autopsi jenazah Rio sendiri, sesuai permintaan keluarganya.
Pihak keluarga menduga ada penganiayaan yang dialami oleh Rio, sebelum dia tewas.
Sebab dari hasil visum, terdapat sejumlah luka memar di sejumlah tubuhnya hingga banyak mengeluarkan darah dari mulut.
Baca Juga Tim Polda Metro Jaya Bongkar Makam Korban Pembunuhan Berantai Wowon Cs untuk Autopsi di https://www.kompas.tv/article/371462/tim-polda-metro-jaya-bongkar-makam-korban-pembunuhan-berantai-wowon-cs-untuk-autopsi
Politeknik Pelayaran Surabaya buka suara soal tewasnya seorang Taruna semester 1 karena diduga dianiaya seniornya, Minggu (05/02) malam.
Pihak Politeknik Pelayaran Surabaya, menyerahkan proses hukum kepada polisi.
Sebanyak 12 taruna telah diperiksa oleh Polrestabes Surabaya.
Pihak Politeknik Pelayaran Surabaya menyayangkan adanya dugaan tindak kekerasan oleh senior yang menyebabkan Taruna tewas.
Jika nantinya ada Taruna yang dinyatakan bersalah, Politeknik Pelayaran Surabaya mendukung semua proses hukum.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/376173/taruna-politeknik-pelayaran-surabaya-diduga-tewas-dianiaya-keluarga-minta-jenazah-di-autopsi