SEMARANG, KOMPAS.TV - Meskipun pendonor darah berkurang di bulan Ramadan karena banyaknya pendonor yang melakukan ibadah puasa, tapi stok darah di Unit Donor Darah (UDD) palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, Jawa Tengah, masih aman.
Pendonor darah di bulan Ramadan memang menurun. Jika biasanya dalam sehari setidaknya mendapatkan 300 hingga 350 kantong darah, kini per hari mendapatkan setidaknya 150 hingga 200 kantong darah.
Walaupun pendonor menurun, namun kebutuhan kantong darah di bulan Ramadan masih sama dengan bulan-bulan sebelumnya. Dalam satu bulan, rata-rata kebutuhkan kantong darah di Kota Semarang mencapai 10.000 kantong darah, dengan pendonor mencapai 6.500 orang.
Untuk mengantisipasi terjadinya penurunan stok darah, PMI Kota Semarang melakukan berbagai inisiatif. Mulai dari mendatangi masjid-masjid untuk melakukan jemput bola donor darah usai tarawih, berkunjung ke rumah-rumah ibadah lainnya, seperti vihara dan gereja, menyediakan menu donor menarik, seperti sembako beras dan minyak, hingga membuka layanan donor darah di Kantor UDD PMI Kota Semarang selama 24 jam.
"Antisipasi kami, untuk donor-donor darah bisa datang 24 jam akan kita layani. Kita juga ada mobil keliling, yaitu bus dan elf yang ada di beberapa tempat. Antara lain di Jalan Pahlawan dan daerah Banyumanik, ataupun di Tlogosari," ujar Anna Kartika, Kepala UDD PMI Kota Semarang.
Raditya Bayu, salah satu pendonor yang datang ke Kantor UDD PMI pada siang hari mengaku, selalu rutin melakukan donor darah setiap dua bulan sekali. Meskipun berpuasa, ia yakin donor darah tidak membatalkan puasa dan justru membuatnya merasa lebih sehat.
"Baik saya puasa atau tidak, nggak ada reaksi apa pun di tubuh saya. Badan semakin lebih fit," kata Raditya Bayu.
Di bulan Ramadan sendiri, pendonor darah biasanya datang ketika sore hari menjelang berbuka puasa atau malam hari setelah ibadah tarawih.
#ramadan #pmi #bukapuasa
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/395067/bulan-puasa-pmi-kota-semarang-siapkan-strategi-stok-darah