KOMPASTV - KRI Bima Suci kembali berlayar, mengarungi Benua Australia menuju Kota Darwin. Tujuan terakhir di Negeri Kangguru sebelum kembali ke Tanah Air.
Sebagai calon perwira yang tangguh, para Taruna Angkatan 69 harus mampu berlayar dengan mesin maupun layar. Saat melintasi Laut Arafura KRI Bima Suci bergerak dengan layar penuh atau fullsail. Kondisi cuaca, angin dan gelombang mendukung terlaksananya praktik peran layar. Kemegahan dan kegagahan sebuah kapal layar penguasa samudera nampak berlipat saat 26 layar yang didorong angin menggerakan kapal.
Semua taruna mengikuti peran layar yang terbagi jadi 3 kelompok tiang. Seorang Bossman akan memimpin pengibaran layar hingga penutupan layar. Pimpinan tertinggi dalam peran layar dipegang oleh Kadispenbah. Peran layar tak hanya meningkatkan kekuatan fisik namun juga menumbuhkan jiwa bahari, intuisi untuk menyatu dengan semesta, kerja sama antar teman, dan juga melatih fokus.
Dalam pelayaran kali ini, kami mengenal lebih jauh proses pengolahan sampah KRI Bima Suci. Unit Pengolahan Sampah KRI Bima Suci adalah fasilitas baru yang tidak dimiliki kapal layar latih sebelumnya. Adanya fasilitas ini menjadikan KRI Bima Suci berpredikat kapal ramah lingkungan.
#91HariBimaSuci #KartikaJalaKrida #TarunaAL #AkademiAL #DokumenterKompasTV #JalasvevaJayamahe
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/397158/para-taruna-aal-melakukan-fullsail-di-perairan-arafura-bima-suci