SEMARANG, KOMPAS.TV - Libur Lebaran dimanfaatkan masyarakat untuk pulang kampung halaman dan berwisata. Hal ini menyebabkan beberapa pusat oleh-oleh khas Semarang, Jawa Tengah, diserbu pemudik. Seperti di Jalan Pandanaran yang menjadi pusat oleh-oleh khas Semarang.
Hampir semua jenis oleh-oleh khas Semarangan, mulai dari lunpia, bandeng, hingga wingko babat bisa ditemukan oleh pemudik di sini. Dian, salah satu pedagang lunpia mengaku, selama libur Lebaran terjadi peningkatan penjualan. Meskipun kenaikannya belum signifikan, namun sudah mencapai 50 persen.
Para pemudik biasanya berbelanja oleh-oleh mendekati akhir libur Lebaran. Peningkatan penjualan oleh-oleh Khas Semarang bisa sampai 4 hingga 5 kali lipat dibanding hari biasa. Dan di momen libur Lebaran, harga lunpia naik Rp 2.000 per biji.
"Hari normal biasanya laku 50 biji. Kalau pas Lebaran kayak gini bisa naik sampai lima kali, bahkan enam kali lipat yang laku," kata Dian.
Pusat oleh-oleh di Kota Semarang tahun ini lebih ramai dibandingkan tahun lalu saat pandemi Covid-19. Hal ini menandakan optimisme dan kebangkitan ekonomi di Kota Semarang.
#lebaran #kuliner #oleholehsemarang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/400905/pemudik-berburu-oleh-oleh-khas-semarang