JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah situasi politik yang memanas, Jokowi mengundang pemimpin redaksi sejumlah media dan content creator di Istana Negara, Senin (29/5/2023), untuk menyampaikan beberapa hal. Salah satu yang ditegaskan dalam pidato Jokowi saat itu adalah pernyataan bahwa Jokowi akan cawe-cawe untuk urusan Pilpres 2024.
"Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif," ucap Jokowi di Istana Negara, Senin (29/5/2023).
"Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar undang-undang, dan tidak akan mengotori demokrasi," lanjut Jokowi.
Pernyataan Jokowi tersebut berujung gaduh. Ada banyak perspektif yang bermunculan soal cawe-cawe Jokowi. Sejumlah pihak menilai bahwa presiden tak seharusnya ikut campur urusan politik. Namun ada juga sejumlah pihak yang menilai bahwa kepala negara diyakini tidak akan mengintervensi hasil pemilihan umum.
Apa maksud sebenarnya dari kata cawe-cawe yang dilontarkan Jokowi? Benarkah itu murni demi bangsa dan negara? Atau, ada kepentingan lain? Apakah benar pernyataan tegas Jokowi itu ditujukan untuk menyentil kubu oposisi?
Kali ini tim Lanturan mengundang Wartawan Senior Kompas, Tri Agung Kristanto guna membahas soal makna cawe-cawe politik Jokowi. Seperti apa bahasannya? Tonton Lanturan selengkapnya.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/412626/cawe-cawe-jokowi-ikut-campur-pilpres-2024-ini-yang-bakal-terjadi-lanturan-15